Kamis, 17 November 2011

Warung Pak Oco

Kududuk di kursi seusia kakek yang tak pernah kukenali wajahnya:dari ayahku yang sudah tiada.Tempat ini pernah membuat tersenyum manis,terbahak pahit.Ditemani sebatang yang kubenci tapi kunikmati dan pak Agus si kumis lebat yang berdialog tentang cuaca dan eksekusi terhadap nyamuk.
Kendati asapku hampir habis dan kulirik pk Oco si badan kuat tapi sedikit bungkuk yang tiap malam tak pernah memakai jaket walau cuaca mengajaknya untuk bertarung, sedang menggaruk kepala dan terdengar suara aneh yang keluar dari...."sensor"....wow merdu tapi mengganggu...Bersambung....

Minggu, 02 Januari 2011

Antologi Puisi

Malan di Lengkung Bulan

Bulan….

Senyummu manis

Menggetarkan raga

Menusuk sukma

Membelai jiwa


Bulan….

Senyummu membias

Hilang ditelan gelap

Dan matahari pun terlelap

Meneguk malan patahkan sayap

Mei 09

Kukecup keningmu saat kaumeninggalkanku dan kumelihat serupa cairan yang menetes di pipimu. Entah apa maknanya?



Sepotong Hati


Sebulan aku tertunduk dalam dua arti yang menamparku dalam proses kekebalan jiwa

Sepotong hatiku kumuntahkan lewat sesat yang bergejolak menjebak roh-roh menyibak letak ulu hati


Kue kuning itu tergoda dengan senyumman menawan sinar bulan nan membuat awan menjadi hitam

Dedariku menangis meringis bertanya tentang awan yang hitam kelam mencekam


Awan dilema menerima dua arti asmaradahana dan aku bertanya: Langit kelam atau awan? Tapi bulan meleburkan kepastian menjadi hujan yang tak kunjung usai


Jenazah Cinta


Kauseret aku dengan peti jenazah yang dipenuhi raflesia

Kaumeludah di atas pemakamanku ditaburi nyanyian iblis

Wujudmu terlintas di balik tirai menjelma menjadi bingkai tak bergambar


Di padang malan aku dibaluri hamparan pasir berduri

Kautenggelamkan semesta dengan pesta sesat melesat bagai pesawat hilang arah

Kegetiran merambah di relung jiwa menyita segala nirwana dunia


Di alam runyam aku merayap bagai kadal pincang terpasung di goa tak berkelelawar

Otak terpatok mentok tak mampu meraba jiwa penuh warna

Aku harus bangkit dari sakit jiwa yang menyayat lara

karena masih banyak bumi yang belum aku pijak



ANTARA TASIK DAN LEUWISARI



Ku di hampar sepi kian hari ku menyendiri

mengerti tapi tak dipahami

ku sangat jauh menebar nyawa yang tak pasti

aku takut membawaku jauh menghalang duniawi

aku sendiri tiada arti menunggu peri yang bermimpi

maafkan aku Tuhan aku tak terperajat langkah lelahku lunglaikan kaki ini…


sepimu bisa kuhancurkan saat kala memberi isyarat

pada langit yang menampakan gurat keemasannya

gelap gulitamu bisa ku terangkan saat jiwamu memberi getaran

pada lentera yang membawamu ke dalam pelukan sang pemimpi

Tuhan bawalah para sang pemimpi ke dalam telaga surgaMu.......



benarkan itu aku ingin mengapainya

jikalau ku bisa pasti beri isyarat tapi kau telah punya sang mimpi

aku takut kau terbawa gelapku tapi lenteramu yang selalu ingin kurengkuh

walau pun jauh mengembara di sejuk angin


itu bukan gelap tapi terang bagiku.

Sekarang mimpi itu telah hangus menjadi abu

Sekarang sang pemimpi menunggu kabar dari bulan

apakah masih mendekap dalam cerita masa lalu????


Ya ini kah cerita bulan masih membelenggu tanpa ketegaran

aku ingin mengabarimu tapi ku takut ku menuang tanya yang mendalam

ku masIh terisak dalam hati yang membingung

tegur aku kala larut pada bimbang yang bergelimbang

sesungguhnya ku mengalun dalam pepatahmu yang tak akan ku hapus begitu saja

maafkan ku tak kuasa bercerita tentang duniaku.....



TITIK TEMU

MANUSIA INGIN MENEMBUS AWAN UNTUK MELEWATI CAKRAWALA YANG TAK SAMA SEKALI TAK DIBERI NYAWA UNTUK MEMENUHI KEINGINNANYA
SEMUANYA HILANG, KANDAS SAAT MALAIKAT MERAYUNYA UNTUK MENGHENTIKAN ANGAN-ANGAN YANG GILA ITU....KINI HALIKAR PERGI KE SEBUAH KOTA YANG TERLUPAKAN UNTUK MELENYAPKAN RASA KECEWANYA.



ANTARA TASIK DAN SBY

Matamu bidik hatiku walau atmosfir sedikit menghalagi, namun kau tembuskan cahaya firdaus menghujam kalbuku yang membelai jiwa.. Akan kusimpan suaramu d etalase ruang hatiku..



Lembayung di Atas Galunggung



Aku menusukmu dengan pedang dan tombak

Saat keagunganmu menjelma menjadi emas


Aku mendengar ranting-ranting telah hilang

Dan akan mati dengan kelelahan


Ada yang berbisik padaku bahwa langit

Enggan bersahabat dengan bukit


Aku mendengar tangis meringis

Suara yang berbisik di telinga batinku


Namun kau tetap tertawa

Dengan sejuta rasa duka nan melanda panorama



Bunga Tidur

Pejamkan matamu

Biarkan gelap mengubur kelelahanmu

Yang akan membawamu mengarungi mimpi-mimpi indah


Dan saat kaubuka matamu

Mentari akan menyambut harimu

Dengan warna-warni ke elokan duniawi



Mo no log Ha ti


Tuhan bila setangkai bunga matahari takdirku

Dekatkanlah dia dengan baik


Tuhan bila setangkai bunga adenium bukan takdirku

Jauhkanlah dia dengan baik



Zzzz


Wujudmu mengoda seperti piramida

Menarik hamparan pepasir mesir


Wangimu semerbak laksana madu

Mengundang kumbang


Rasamu bak api menemani malam dingin melanda dinding lidah

Menggoyang segala pejuru lidah

Dan malam ini aku ingin bercumbu denganmu



Munajat


Tuhan tak henti-hentinya

Aku memenjatkan pujian-pujian

PadaMu

Berikanlah pendamping hidup

Yang mengerti hidupku


Jika tubuhku beracun

Dia punya penawarnya

Jika aku tersesat

Dia punya petanya

Jika aku menuju lorong yang gelap

Dia punya lenteranya


Dan jika aku mati

Dia yang menaburi bunga dan doa

Di atas pemakamanku


00.02

Kausiram aku dengan telantar

Menggetar hati meluluhlantakan meresap ke dalam sanubari

Kau tampak memutih saat oralmu bernyanyi

Dengan tembang baru yang menjamu tamu buram

Telinga batinku menggerutu terganggu

Dengan kebisingan kucing dan anjing melengking di dinding langit


Heran kau tak membanggakan bumi nan menyelami hati berumur empat

Kaumalah cambuk aku dengan wajah yang menyerupai iblis

Prihal yang kulakukan semata untuk dunia membuka mata

Bahwa kau milikiku…namun tak sama sekali kau menorehnya



Di balik nyata kumenangis debu mengalir laksana magma.00.02



Syarat


Dimana kemana ternyata di sana

Hee…heee…

Salah satu dalam syarat disana

Hee…heee…

Kemana yang di sana kemana ternyata

Syarat yang nyata ternyata


DI SUDUT MATA HATI



Ku tak bisa berkata lagi karena kataku sudah mati

Saat malam duduk di bulan menanti mentari pagi

Idiom-idiom tak ada lagi

Hanya kata tanpa makana

Yang muncul saat geliat hati mengikat jerit terbungkam


Seribu Pohon Tumbang


Hari ini cuaca buruk

Tersapu angin mabuk


Hari ini hujan deras

Melemas oleh hati keras


Hari ini badai datang

Menghantam daun-daun kering


Hari ini kau datang dengan membawa seribu duri

Yang kauhujamkan di dada anak-anak adam


Dan kau tumbangkan

Seribu pohon yang pernah kaurasakan batangnya


TAK MUDAH UNTUKKU

Lantunan kata tak mampu menembus atmosfir kunci hati

Terbelenggu sudah oleh dawai cintanya

Kini aku tak mampu melangkah seperti dulu


Kala terus berganti dan aku tetap diam tanpa bergeser dari kesunyian

Tak mudah bagiku untuk mengubur tentang kita

Walau batu nisan telah diletakan, namun dalam kenangan itu terdapat susuk yang tak sempat dibuang [14-02-09]


Akan Kusulam Kemaluanmu


Tak usah malu

Tak usah ragu

Tak usah menggerutu

Ungkapkanlah maumu

Biar kurajut kemaluanmu saat bulan dan matahari bersetubuh

[14-02-09] “sehela nafas menyapu masa lalu”


Rani

Berjuta cinta telah mengalir di jiwaku

Mengisi inspirasi dalam setiap detik

Kau yang memberi udara dalam hidupku

Kau yang menerangi jalan gelap dan berliku


Betapa eloknya enggkau

Betap cantiknya engkau

Betapa menyejukan senandung fajarmu

Dan betapa merdu pujian pada senjamu


Engkau adalah keheningan sempurna

Mengungkapkan rahasia jiwa-jiwa

Yang tersandar di surga

Interval Kunci Hati

Kutub utara dan kutub selatan
Itulah lukisan mendesah saat lengkung bulan mulai nampak di telapak bumi

Langit dan bumi
Itulah nyanyian tak berirama
Saat bulan tertutup derai-derai awan merah

Sabang dan Merauke
Itulah kisah mendesah
Saat bulan tenggelam dirangkup fajar

Api dan air
Itulah kisah meringis
Saat bulan patahkan cahanya surga

Hujan dimusim kemarau
Itulah kisah mengiris
Saat bulan menyiram bumi yang sedang termangu di hamparan batang euporbia
Bumi meringis kembali saat bulan hilang dilelang bintang

Estimasi

Amarah merambah ke dalam lembah yang lemah
Jenuh mengeluh mengetuk letak lengking hati tak ramah

Kau bukan lipatan hati yang pernah ada
Dunia berteriak bukan karena hari ini
Bumi mengeluh bukan karena lelah

Dunia berbeda karena hatimu tertutup awan tanpa nama
Ya. Bukan karena hari ini tapi jauh sebelum kesempurnaan hidup itu dimulai
Kau siapa?
Hanya kau yang tahu!!!!

Tak Terbaca

Sepertinya kepastianmu telah aku dapatkan dan kesungguhanku akan hancur
Bila kemaluanmu tumbuh di setiap pepohonan yang masih kerdil
Ketika kaumeludah di altar cintaku, apa yang ada di jiwamu saat itu....??
Bila saja ketidakwarsanmu terus tumbuh menembus cakrawala sandiwara dunia akan runtuh bagai pelangi meluruh usai gerimis

Masih Kau yang di Barat

Menapaki bumi
Dengan satu kaki....
Seolah bumi terhenti....
Bejuta kebingungan hati
Melanda dan tak dapat kudaki....
Hanya anak bukit itu yang bisa jadi penawarnya.....

Hitam
Ketakmenentuan hati memburamkan ubun-ubun dimanakah letak sadar
Semoga malam ini malam yang tragis untuk keterpurukan arah lemah

Tarik, Bedol, Dudut.........Ulur

Mengarungi tebing hati perempuan ini tak mudah untuk toke yang baru sembuh dari tusukan duri
Kau bak anak yang menerbangkan layangan bergambar hati abstrak menarik ulur bahasa estetika bercinta
Dan kau akan mati dengan kebodohanmu yang telah membuang nyawaku dari tubuhmu yang mulus

Tanya Hatimu.
.

Kapan bisa dekat dengan apa yang kucintai?
Kapan bisa menghargai apa yang kumiliki?
Kapan bisa meluangkan waktu untuk apa yang kusayangi?

Rasanya aku sudah dekat dengan apa yang kau cintai!!
Rasaya aku sudah menghargai apa yang kau miliki!!
Rasanya aku sudah meluangkan waktu untuk apa yang kau sayangi!!
Tanya hatimu

Menunggu Hujan
Menunggu hujan yang tak kunjung menyirami bunga matahari
Mungkin hujan itu tertidur dalam hamparan awan yang menjdikannya tak mencium tanah dan gerahlah yang bumiku??

Bukan Karma

LANGIT SENJA DI ATAS LAUT AKAN MEMBUNUHMU DENGAN KERANCUAN BAHASA PERASAAN YANG MENGGOCANG-GONCANG SANUBARI BUMI DI LENGKING RANTING NAN MALANG

KAUPERMPUAN YANG TELAH TEMBUSKAN PUSAKAMU MENEMBUS BENTENG HATIKU MELAJU BESAMA NAFAS RINDU YANG MEMBAHANA

Sabtu, 11 Desember 2010

ANTARA TASIK DAN LEUWISARI

Ku di hampar sepi kian hari ku menyendiri

mengerti tapi tak dipahami

ku sangat jauh menebar nyawa yang tak pasti

aku takut membawaku jauh menghalang duniawi

aku sendiri tiada arti menunggu peri yang bermimpi

maafkan aku Tuhan aku tak terperajat langkah lelahku lunglaikan kaki ini…



sepimu bisa ku hancurkan saat kala memberi isyarat

pada langit yang menampakan gurat keemasannya

gelap gulitamu bisa ku terangkan saat jiwamu memberi getaran

pada lentera yang membawamu ke dalam pelukan sang pemimpi

Tuhan bawalah para sang pemimpi ke dalam telaga surgaMu.......



benarkan itu aku ingin mengapainya

jikalau ku bisa pasti beri isyarat tapi kau telah punya sang mimpi

aku takut kau terbawa gelapku tapi lenteramu yang selalu ingin kurengkuh

walau pun jauh mengembara di sejuk angin



itu bukan gelap tapi itu terang bagiku.

Sekarang mimpi itu telah hangus menjadi abu

Sekarang sang pemimpi menunggu kabar dari bulan

apakah masih mendekap dalam cerita masa lalu????



Ya ini kah cerita bulan masih membelenggu tanpa ketegaran

aku ingin mengabarimu tapi ku takut ku menuang tanya yang mendalam

ku masIh terisak dalam hati yang membingung

tegur aku kala larut pada bimbang yang bergelimbang

sesungguhnya ku mengalun dalam pepatahmu yang tak akan ku hapus begitu saja

maafkan ku tak kuasa bercerita tentang duniaku.....

Kaya_Irvan&Wulan P

Selasa, 07 Desember 2010

Tugas Bahasa Indonesia "SMK TI DADAHA INFORMATIKA"

 Siswa yang tidak mengikuti ujian dan yang belum kompeten dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,harus membuat makalah dengan judul Sejarah Bahasa Indonesia [kelahiran bahasa Indonesia dan kedudukan bahasa Indonesia]dan perhatian sistematika penulisan seperti contoh di bawah:



DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..
C. Tujuan Makalah………………………………………………………………
D. Kegunaan Makalah…………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Kelahiran Bahasa Indonesia
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………….


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..


Keterangan: Paling lambat tugas dikumpulkan hari senin.

Irvan Novian Rahadi, S.Pd.

DUNIA BIRU RUNTUH DI LENGKUNG HATI

Kumenyelinap di gelap sudut hatiku yang mengkerut jauh sebelum orang tuamu berbisik kata itu. Aku terpaksa melepas semua komitmen yang kita genggam selama ini. Aku bingung, dilema, dan aku merasa mata batinku sudah buram.

Dalam kebingungan itu masih tersimpan sesuatu yang tak berwujd tapi bisa kurasa, yakni cinta. Tapi bukan cinta untuk wanita yang dulu kupuja, namun ada sosok yang bisa melenyapkan permasalahan yang kuhadapi sekarang. Dia adalah wanita yang bisa dibilang rohku, jasadku, dan dia gadis yang selama ini kucari. Apa aku penghianat atau penjilat? Ah biarkan kata itu lenyap bersama waktu yang dihembuskan malaikat. Waktu mengirimku untuk dekat dengannya dan aku lumanyan cukup lama mengenalnya, biasa dikenalkan oleh sahabatku dan aku sudah lumanyan tahu karakter dia. Akhirnya aku memberi satu kepastian untuk Ketrik gadis yang kupacari selama tiga tahun. Aku bilang “aku tak mau menikah. Aku belum siap. Kalau orang tuamu terus memaksa dan kamu tidak bisa menerima ini aku pergi saja selamat tinggal.” Aku tidak sempat minta maaf pada Ketrik dan orang tuanya, karena emosiku waktu itu memuncak. Maklum kalau sedang emosi semuanya bisa menjadi gelap, yang dilihat pun seperti anjing yang sedang menggonggong dan tak sabar ingin menendangnya.

Oh ya nama saya Aksara tapi bukan aksara alphabet itu, kata orang tuaku ada artinya Aksara itu “anak saya raja.” Memang aku sempat sibuk dengan pertanyaan orang tentang namuku, tapi aku senang dengan pertanyaan itu, karena aku beranggapan namaku aneh, unik beda dari nama kebanyakan orang.

Aku sadar mungkin Ketrik hancur, sehancur daging bebek yang dicingcang. Pasti dia menganggap aku ini tidak lain sebagai lelaki yang tidak punya hati. Namun apa boleh buat aku tidak mau menikah dengannya sekarang. Biarlah. Dari pada aku tersiksa di kemudian hari lebih baik aku mengakhirinya walau pun ada salah satu pihak yang dirugikan.

Di balik itu semua, aku mencari anak satu SMA. Dia bernama Naviana. Navina suka ngeband, itu sama dengan hobiku. Navina suka makan bakso, itu sama denganku, Navina suka jalan-jalan, itu sama denganku. Naviana suka nonton film, itu sama denganku. Itulah Navina dan aku, navina suka ke salon dan itu beda denganku.

Walau pun masih anak satu SMA, tapi dia cukup cerdas dalam menghadapi masalah. Itu yang kusuka dari sosok dia, yang lebih kusuka darinya adalah dia ramah terhadap sipa saja terutama pada sahabat-sahabatku.

Gita cinta bersama Navina pun sudah berjalan dua bulan. Dalam dua bulan itu hubungan kita pun tak selalu mulus, ada saja masalah yang datang menghampiri kita, mungkin kata orang benar masalah dalam suatu hubungan itu adalah bumbu. Namun bumbu itu melebur setelah kehadiran duri yang menghujam jiwa-jiwaku yang sedang terapung, melayang bahkan melupakan aku sebagi aku.

Duri itu orang yang berlapis emas dan bernafas halus. Ya dia orang tajir, sementara aku orang yang berlapis plastik dan hanya bernafaskan asap sampah. Sungguh tak adil semua ini. Hatiku benar-benar menagis, miris, dan teriris merasakan malam yang dipenuhi raflesia. Seolah dia menghembuskan idiom-idom yang menghentikan detak jantungku dan merobek hatiku untuk membunuh asaku ke dunia biru.

Semua yang kuresapi, semua yang kurasakan, dan semua yang terjadi telah melesetkan estimasiku terhadap dia. Sekarang aku berlabuh di dermaga kehancuran sambil menikmati bulan yang merdam malam kelam. Sepertinya karma berirama, bernada, dam bernyanyi untuk aku.

Semoga saat aku tidur nanti aku bermimpi tentang bulan, bintang, dan matahari sujud padaku. Semoga itu terjadi pada kehidupan realita, karena mimpi itu adalah isyarat.

Irvan Nzoom

Minggu, 21 November 2010

Menulis dengan Memanfaatkan Kategori/Kelas, Membaca, dan Pidato(Berbicara)

Menulis dengan Memanfaatkan Kategori/Kelas
Sebuah kalimat sederhana dapat diperluas dengan menambahkan
keterangan pada frasa-frasa kalimat tersebut. Keterangan yang dapat
ditambahkan adalah keterangan tempat, waktu, alat, dan cara.
Perhatikan contoh berikut.
a. Iwan menulis surat. (kalimat sederhana)
b. Iwan menulis surat di kamarnya. (keterangan tempat)
c. Iwan menulis surat pada malam hari. (keterangan waktu)
d. Iwan menulis surat menggunakan bolpoin baru. (keterangan alat)
e. Iwan menulis surat dengan hati-hati. (keterangan cara)
Dalam bahasa Indonesia, keterangan tempat selalu terdiri atas kata depan
seperti ke, dari, dalam, ke atas, ke bawah, ke dalam, ke luar, dari atas,
dan dari bawah. Adapun keterangan cara memberikan keterangan tambahan
bagaimana suatu peristiwa, kegiatan, atau keadaan itu berlangsung. Keterangan
cara dapat diikuti dengan kata benda, tetapi dapat juga diikuti dengan kata
sifat.
Keterangan waktu menunjuk lamanya suatu proses atau keadaan
berlangsung, atau keadaan sesuatu, yang penggunaannya didahului dengan
numeralia. Dalam pemakaian, keempat kata keterangan itu dapat dikombinasikan,
misalnya, keterangan tempat dan keterangan waktu, atau dapat
juga keterangan cara dipadukan dengan keterangan tempat dan keterangan
waktu.

Langkah-langkah Membaca Cepat dengan Teknik
Skimming dan Scanning
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membaca cepat dengan
teknik skimming adalah sebagai berikut.
a. Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca.
b. Siapkan dua kertas kosong, satu untuk mencatat ide pokok, satu lagi untuk
mencatat apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi, seperti ada
janji atau kegiatan yang lain.
c. Mulailah membaca dalam hati.
d. Urutkan catatan pada kertas pertama dan sisihkan catatan pada kertas
kedua.
e. Mulailah untuk menyimpulkan.
f. Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membaca cepat dengan
teknik scanning adalah sebagai berikut.
a. Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca.
b. Siapkan kebutuhan/pokok informasi yang diinginkan dari buku atau wacana
yang dibaca.
c. Carilah informasi yang dibutuhkan saja.
d. Catat informasi yang dibutuhkan dalam selembar kertas kosong.
e. Teliti kembali catatan yang telah dibuat.
f. Tampilkan kembali informasi yang telah ditulis dengan bahasa sendiri.
g. Lakukan terus menerus untuk mendapatkan hasil optimal.
3. Tujuan dan Manfaat Membaca Cepat
Tujuan utama membaca cepat adalah
a. memeroleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat;
b. menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
c. menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
Adapun manfaat membaca cepat adalah sebagai berikut.
a. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara
cepat dan efektif.
b. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau
bacaan.
c. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memerhatikan atau
membaca bagian yang tidak diperlukan.

Melafalkan Kata dengan Artikulasi yang Tepat dalam
Pidato
Artikulasi berhubungan dengan penggunaan
bahasa, khususnya secara lisan, misalnya dalam
pidato. Penggunaan bahasa dalam pidato dikatakan
baik apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan
situasi pembicaraan, orang yang berbicara, serta
tempat itu digunakan.
Tentu tidak menyenangkan apabila seseorang
dalam berpidato tidak menggunakan kalimat-kalimat
yang jelas. Maksudnya adalah pengucapan lafalnya
tidak jelas, sehingga informasi yang disampaikan
tidak mudah dipahami.
Penyampaian informasi dalam pidato akan
terganggu apabila seseorang dalam mengucapkan kata atau kalimat tidak jelas secara artikulasi. Oleh karena itu, artikulasi memegang
peranan penting dan utama dalam pidato.
Berpidato membutuhkan kepiawaian dalam menyusun kosa kata yang tepat
berdasarkan tempat, pendengar, dan tujuan dari pidato tersebut. Berdasarkan
tujuannya, pidato dibedakan menjadi:
1. pidato yang bertujuan mendorong,
2. pidato yang bertujuan meyakinkan,
3. pidato yang bertujuan untuk bertindak,
4. pidato yang bertujuan memberitahukan atau mengabarkan, dan
5. pidato yang bertujuan menyenangkan atau hiburan.
Pidato dengan tujuan apa pun, dapat disampaikan secara lugas maupun dengan
ungkapan yang mengiaskan maksud-maksud tertentu. Jenis-jenis metode pidato
adalah sebagai berikut.
1. Metode impromptu (serta merta)
Pembicara berpidato secara spontanitas, mendadak, dan serta merta dengan
penyampaian secara improvisasi.
2. Metode menghafal
Pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan selama pidato.
3. Metode naskah
Pembicara selalu membawa dan menggunakan naskah atau teks selama
berpidato.
4. Metode ekstemporan
Merupakan jalan tengah antara metode menghafal dan naskah. Uraian yang
akan disampaikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka/catatan. Kerangka
itulah yang dikembangkan selama pidato berlangsung.

Selasa, 13 April 2010

VISIL

Di sebuah kota yang terlupakan semua orang beramai-ramai menyanyikan lagu-lagu kematian, karena mendengar desas-desus akan datang makhluk yang belum ditemukan di jagat raya ini. Di malam itu penduduk kota sangat ketakutan, tiba-tiba datanglah sesosok yang sangat menakutkan dia mempunyai mata tiga dan yang lebih menakutkan lagi dia memiliki alat kelamin di bagian dada serbanyak sepuluh buah, lima buah alat kelamin perempuan, lima buahnya lagi alat kelamin laki-laki, rambutnya pun gimbal mengluarkan cairan yang mirip sperma dan baunya pun seperti tempat pembuangan kotoran babi. Orang-orang terkejut melihat sosok yang tidak jelas wujudnya itu.
Dia menamakan diri Visil, ya Visil akronim yang mempunyai arti. Visil muak pada orang-orang jorok apalagi manusia yang menjelma menjadi hewan yang merusak lingkungan, salah satu incaran Visil adalah pengusaha yang membuang limbah ke solokan atau ke lingkungan sekitar.
Di malam yang mencekam itu penduduk semakin takut dan memohon pada Tuhan agar diselamatkan dari makhluk aneh itu, ada yang berdoa di mesjid, gereja, dan tempat suci lainnya. Tiba-tiba Visil menghampiri seorang laki-laki yang perawakannya tinggi besar dan perutnya sedikit buncit, orang-orang biasa menyebutnya si Buncit. Entah apa yang dikatakan Visil pada si Buncit yang jelas si Buncit ketakutan, Buncit pun lari terkacir-kacir, Buncit pun lekas pulang ke rumah sambil dihantui rasa takut.
Setelah sampai rumah, Buncit istirahat sejenak sambil memutar otaknya, setelah sepuluh detik istirahat, lalu Buncit membuka pintu dan dia langsung memasuki kamar untuk mengubur rasa takutnya, Buncit berpikir sambil menyebut nama Tuhan yang disenandungkan pada saat terpuruk saja. Buncit berkata “apa salahku"? Sampai-sampai makhluk aneh itu menghampiri saya dan mengancam akan masuk ke tubuh saya melewati lubang pembuangan kotoran.” Siapa yang tidak takut bila makhluk aneh itu memasuki tubuh manusia. Aku tak lelah-lelah berpikir apa salahku? Apa aku membuang sperma sembarangan yang tidak pada tempatnya, ah bukan itu, oh mungkin aku meludah di barisan anak jalanan, ah aku pikir bukan juga, lalu apa ya! Ah sudahlah lebih baik aku tidur dan berdoa pada Tuhan. Tuhan maaf aku tidak bisa berdoa lalu apa yang harus aku lakukan? Visil tertawa terbahak-bahak sambil mengeluarkan bau-bau yang tak enak. Buncit pun memejamkan mata dan tubuhnya ditutupi selimbut-selimbut ketakutan. Lama terlelap dan berlindung di kegelapan Buncit terbangun, waduh apa yang sedang terjadi pada tubuhku ini badan terasa meriang dan dipenuhi benjolan yang mengeluarkan bau-bau yang tak enak, lalu aku bergegas menuju kamar mandi karena aku ingin buang air, saat aku membuang ai venisku sakit dan air kencingku bernanah yang dihiasi darah merah yang menakutkan. Setelah buncit Buang air, Buncit pun kembali berbaring di tempat tidur yang sudah dipenuhi tetesan darah yang keluar dari benjolan-benjolan di tubuhnya. Buncit pun masih berpikir tentang jiwa-jiwa yang terancam, ia berkata “penyakitku ini pasti akan sembuh karena aku pengusaha yang mempunyai uang banyak, uangku tak akan habis sampai dunia ini berantakan dan aku tidak usah berdoa pada Tuhan karena Tuhan tidak memberi tahu doa yang aku minta. Visil pun semakin mencela dan membantai orang-orang yang seperti si Buncit. Sekitar pukul satu dini hari penyakit si Buncit semakin parah dan Buncit pun menyadari bahwa Tuhanlah yang mengatur segalanya manusia hanya merencana. Aku menyesal menyia-nyiakan hidupku yang telah menyakiti anak jalanan, fakir miskin, penduduk yang telah keracunan akibat limbah pabrik alat pengaman bersetubuh dan aku merasa berdosa pada masyarakat karena aku memasang ikalan yang tak bermoral yang bertulisakan “pakailah kondom sebelum berhubungan badan.” Iklan itu terpangpang di reklame pinggir jalan raya di tiap kota seluruh Indonesia dan aku merasa berdosa pada istriku yang telah aku nikahi selama satu bulan, di waktu satu bulan itu aku hanya menghabiskan waktu dua hari dengannya, karena aku terpisah jarak dan waktu, sisanya aku menghabiskan waktu dengan wanita yang dapat dibeli dengan uang.
Kini aku hanya bisa bertobat di detik-detik kematian dan aku menyadari satu hal lagi. “ Dunia diciptakan untuk ditinggalkan.” Lama kemudin Buncit menghembuskan nafas terakhirnya dengan wujud tak masuk akal, tapi semua itu dogma.
Dini hari itu orang-orang paranoid, melihat mayat yang bergeletakan di mana-mana yang tubuhnya dipenuhi benjolan nan dilumuri nanah dan mengeluarkan bau-bau kotoran limbah. Tiba-tiba penduduk yang sedang menyaksikan kematian masal itu terkejut dengan sosok yang berjubah putih dan berjenggot panjang yang berkata “bukan tidak mungkin virus seperti itu akan bangkit kapan saja membantai orang-orang seperti itu. Karena Tuhan bisa berbuat apa saja kepada hambanya.”