Minggu, 21 November 2010

Menulis dengan Memanfaatkan Kategori/Kelas, Membaca, dan Pidato(Berbicara)

Menulis dengan Memanfaatkan Kategori/Kelas
Sebuah kalimat sederhana dapat diperluas dengan menambahkan
keterangan pada frasa-frasa kalimat tersebut. Keterangan yang dapat
ditambahkan adalah keterangan tempat, waktu, alat, dan cara.
Perhatikan contoh berikut.
a. Iwan menulis surat. (kalimat sederhana)
b. Iwan menulis surat di kamarnya. (keterangan tempat)
c. Iwan menulis surat pada malam hari. (keterangan waktu)
d. Iwan menulis surat menggunakan bolpoin baru. (keterangan alat)
e. Iwan menulis surat dengan hati-hati. (keterangan cara)
Dalam bahasa Indonesia, keterangan tempat selalu terdiri atas kata depan
seperti ke, dari, dalam, ke atas, ke bawah, ke dalam, ke luar, dari atas,
dan dari bawah. Adapun keterangan cara memberikan keterangan tambahan
bagaimana suatu peristiwa, kegiatan, atau keadaan itu berlangsung. Keterangan
cara dapat diikuti dengan kata benda, tetapi dapat juga diikuti dengan kata
sifat.
Keterangan waktu menunjuk lamanya suatu proses atau keadaan
berlangsung, atau keadaan sesuatu, yang penggunaannya didahului dengan
numeralia. Dalam pemakaian, keempat kata keterangan itu dapat dikombinasikan,
misalnya, keterangan tempat dan keterangan waktu, atau dapat
juga keterangan cara dipadukan dengan keterangan tempat dan keterangan
waktu.

Langkah-langkah Membaca Cepat dengan Teknik
Skimming dan Scanning
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membaca cepat dengan
teknik skimming adalah sebagai berikut.
a. Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca.
b. Siapkan dua kertas kosong, satu untuk mencatat ide pokok, satu lagi untuk
mencatat apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi, seperti ada
janji atau kegiatan yang lain.
c. Mulailah membaca dalam hati.
d. Urutkan catatan pada kertas pertama dan sisihkan catatan pada kertas
kedua.
e. Mulailah untuk menyimpulkan.
f. Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membaca cepat dengan
teknik scanning adalah sebagai berikut.
a. Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca.
b. Siapkan kebutuhan/pokok informasi yang diinginkan dari buku atau wacana
yang dibaca.
c. Carilah informasi yang dibutuhkan saja.
d. Catat informasi yang dibutuhkan dalam selembar kertas kosong.
e. Teliti kembali catatan yang telah dibuat.
f. Tampilkan kembali informasi yang telah ditulis dengan bahasa sendiri.
g. Lakukan terus menerus untuk mendapatkan hasil optimal.
3. Tujuan dan Manfaat Membaca Cepat
Tujuan utama membaca cepat adalah
a. memeroleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat;
b. menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
c. menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
Adapun manfaat membaca cepat adalah sebagai berikut.
a. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara
cepat dan efektif.
b. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau
bacaan.
c. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memerhatikan atau
membaca bagian yang tidak diperlukan.

Melafalkan Kata dengan Artikulasi yang Tepat dalam
Pidato
Artikulasi berhubungan dengan penggunaan
bahasa, khususnya secara lisan, misalnya dalam
pidato. Penggunaan bahasa dalam pidato dikatakan
baik apabila bahasa yang digunakan sesuai dengan
situasi pembicaraan, orang yang berbicara, serta
tempat itu digunakan.
Tentu tidak menyenangkan apabila seseorang
dalam berpidato tidak menggunakan kalimat-kalimat
yang jelas. Maksudnya adalah pengucapan lafalnya
tidak jelas, sehingga informasi yang disampaikan
tidak mudah dipahami.
Penyampaian informasi dalam pidato akan
terganggu apabila seseorang dalam mengucapkan kata atau kalimat tidak jelas secara artikulasi. Oleh karena itu, artikulasi memegang
peranan penting dan utama dalam pidato.
Berpidato membutuhkan kepiawaian dalam menyusun kosa kata yang tepat
berdasarkan tempat, pendengar, dan tujuan dari pidato tersebut. Berdasarkan
tujuannya, pidato dibedakan menjadi:
1. pidato yang bertujuan mendorong,
2. pidato yang bertujuan meyakinkan,
3. pidato yang bertujuan untuk bertindak,
4. pidato yang bertujuan memberitahukan atau mengabarkan, dan
5. pidato yang bertujuan menyenangkan atau hiburan.
Pidato dengan tujuan apa pun, dapat disampaikan secara lugas maupun dengan
ungkapan yang mengiaskan maksud-maksud tertentu. Jenis-jenis metode pidato
adalah sebagai berikut.
1. Metode impromptu (serta merta)
Pembicara berpidato secara spontanitas, mendadak, dan serta merta dengan
penyampaian secara improvisasi.
2. Metode menghafal
Pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan selama pidato.
3. Metode naskah
Pembicara selalu membawa dan menggunakan naskah atau teks selama
berpidato.
4. Metode ekstemporan
Merupakan jalan tengah antara metode menghafal dan naskah. Uraian yang
akan disampaikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka/catatan. Kerangka
itulah yang dikembangkan selama pidato berlangsung.