Kamis, 17 November 2011

Warung Pak Oco

Kududuk di kursi seusia kakek yang tak pernah kukenali wajahnya:dari ayahku yang sudah tiada.Tempat ini pernah membuat tersenyum manis,terbahak pahit.Ditemani sebatang yang kubenci tapi kunikmati dan pak Agus si kumis lebat yang berdialog tentang cuaca dan eksekusi terhadap nyamuk.
Kendati asapku hampir habis dan kulirik pk Oco si badan kuat tapi sedikit bungkuk yang tiap malam tak pernah memakai jaket walau cuaca mengajaknya untuk bertarung, sedang menggaruk kepala dan terdengar suara aneh yang keluar dari...."sensor"....wow merdu tapi mengganggu...Bersambung....