Ku di hampar sepi kian hari ku menyendiri
mengerti tapi tak dipahami
ku sangat jauh menebar nyawa yang tak pasti
aku takut membawaku jauh menghalang duniawi
aku sendiri tiada arti menunggu peri yang bermimpi
maafkan aku Tuhan aku tak terperajat langkah lelahku lunglaikan kaki ini…
sepimu bisa ku hancurkan saat kala memberi isyarat
pada langit yang menampakan gurat keemasannya
gelap gulitamu bisa ku terangkan saat jiwamu memberi getaran
pada lentera yang membawamu ke dalam pelukan sang pemimpi
Tuhan bawalah para sang pemimpi ke dalam telaga surgaMu.......
benarkan itu aku ingin mengapainya
jikalau ku bisa pasti beri isyarat tapi kau telah punya sang mimpi
aku takut kau terbawa gelapku tapi lenteramu yang selalu ingin kurengkuh
walau pun jauh mengembara di sejuk angin
itu bukan gelap tapi itu terang bagiku.
Sekarang mimpi itu telah hangus menjadi abu
Sekarang sang pemimpi menunggu kabar dari bulan
apakah masih mendekap dalam cerita masa lalu????
Ya ini kah cerita bulan masih membelenggu tanpa ketegaran
aku ingin mengabarimu tapi ku takut ku menuang tanya yang mendalam
ku masIh terisak dalam hati yang membingung
tegur aku kala larut pada bimbang yang bergelimbang
sesungguhnya ku mengalun dalam pepatahmu yang tak akan ku hapus begitu saja
maafkan ku tak kuasa bercerita tentang duniaku.....
Kaya_Irvan&Wulan P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar